PRAKATA
Ketika diperkenalkan pertama kali di indonesia pada tahun 1987, Gold Amadine langsung menyita perhatian masyarakat penggemar burung, banyak orang tercengang dan berdecak kagum menyaksikan burung mungil dengan tata warna yang memikat tersebut. Keindahan gold Amadine bisa disejajarkan dengan cendrawasih, siburung dewata dari Papua.
Diluar negeri, Gold amadine kerap diberi julukan rain bow bird atau burung atau burung pelangi karena bulu-bulunya memiliki konfigurasi warna-warni seelok pelangi. disamping itu, ada perkumpulan internasional penggemar gol amadine yang berpusat dinegara bagian Queensland, Australia. Perkumpulan ini merupakan ajang tukar menukar informasi seputar perkembangan mutakhir gold Amadine, baik menyangkut teknik pemeliharaan maupun usaha penakarannya, sementara itu di indonesia hingga saat ini gold Amadine tidak banyak mengalami perkembangan, penyebab antara lain harganya masih relatif mahal sehingga masih dianggap satwa eksklusif.selain itu, muncul keasn bahwa gold Amadine adalah burung yang susah dipelihara, apalagi ditangkarkan.
Stigma diatas sebenarnya bisa dihapus jika pemeliharaan dan penangkar memiliki pengetahuan yang cukup mengenai burung ini. Namun, justru disini masalahnya karena literatur tentang gold amandine masih sangat minim di Indonesia.
MENGENAL GOLD AMADINE
Gold Amadine ( Chloebia gouldiae ) atau sering disebut Gouldian finch merupakan salah satu jenis burung dari keluarga Estrildidae yang berkerabat dekat dengan gelatik dan bondol. Ciri utama burung dari keluarga Estrildidae adalah ukurannya relatif kecil dan pakan utamanya adalah biji-bijian, karena bukan merupakan burung asli Indonesia dan belum ada nama yang berbau Indonesia, masyarakat pecinta burung tetap menyebutnya gold Amadine atau gouldian Finch, meskipun nama itu agak sulit dilafalkan.
Umumnya, burung-burung dari keluarga Estrildidae seperti bermacam pipit dan bondol masih dipandang "sebelah mata" oleh masyarakat penggemar burung. Hal ini disebabkan karena jenis burung ini kurang memenuhi syarat untuk dipelihara, baik sebagai burung hias maupun ocehan, karena ukurannya yang mungil dan bulunya cenderung kurang menarik, sementara itu, suaranya yang hanya mencericit monoton juga tidak akan memesona para penggemar burung ocehan.
Jangankan digemari, burung-burung dari keluarga Estrildidae ini bahkan menjadi salah satu musuh yang selalu menjengkelkan para petani sebagai burung pemakan biji-bijian, kesukaannya menyerbu hamparan tanaman padi siap panen dalam jumlah ribuan akan meninggalkan malai yang meranggas karena bulir-bulirnya habis diganyang, jika sudah begitu, petani bisa gagalpanen atau hanya memetik sisa-sisa serbuan burung-burung tersebut.
Meskipun umumnya berwarna kurang menarik, ada satu dua spesies dari keluarga Estrildidae yang memiliki bulu-bulu dengan tata warna indah, sehingga kemudian menjadi burng peliharaan untuk dinikmati keelokannya, masuk dalam kelompok ini diantaranya pipit zebra, pipit triwana, dan gold amadine.
- PIPIT TERCANTIK DI DUNIA
Diantara pipit berbulu indah, gold Amadine mendapat gelar pipit tercantik di dunia karena warna-warni bulunya yang sangat cerah dan memiliki kombinasi mencolok, gold Amadine sendiri terdiri dari berbagai jenis yang antara satu dan lainnya memiliki variasi yang berbeda. Menurut parra Ornitholog (Ahli burung), jika dilihat dari warna bulunya, gold Amadine pada awalnya hanya terdiri dari tiga jenis, yaitu gold Amadine kepala merah, kepala biru,dan kepala kuning. Namun, karena terjadinya mutasi warna dan perkawinan silang antar jenis, kini ada lebih dari 40 macam gold Amadine.
Salah satu jenis gold amadine yang paling disukai publik penggemar burung hias di Indonesia adalah gold amadine yang memiliki jenis bulu kepala berwarna merah dibagian pipi dan biru dibagian atasnya.Pada pertemuan kedua warna tersebut terdapat warna hitam yang sangat pekat dan tegas dari bagian atas hingga bawah paruh yang berwarna merah menyala.
Bulu sayap gold amagine jenis ini berwarna hijau cerah dengan semburat kuning diujungnya, tata warna yang sungguh seronok ini masih dilengkapi bulu dada berwarna violet dan pangkal ekor berwarna orange hingga tampak kontras. Semua ini memberi penampilan yang secara keseluruhan elok dan sangat spektakuler, sehingga tak berlebihan jika kemudian diberi julukan pipit tercantik di dunia.
Jenis-jenis gold amadine lainnya merupakan kombinasi dari warna-warna tersebut, di samping itu, ada pula yang berwarna tunggal, seperti putih, kuning atau merah tua, Meskipun berwarna tunggal, ternyata tidak mengurangi pesona gold amagine sebagai burung hias. Di luar negeri, gold amadine berwarna tunggal justru paling banya diminati.
- WILAYAH PENYEBARAN DAN KEHIDUPAN DI ALAM BEBAS
Gold amadine adalah jenis pipit yang berasal dari Australia. Dari Benua Kangguru ini, gold amadine dikembangkan para penggemarnya di Belanda. Bahkan, di Belanda gold amadine menjadi lebih terkenal, sehingga banyak orabg yang beranggapan bahwa pipit ini asli negeri kincir angin tersebut.
Di alam bebas, gold amagine makan biji-bijian dari tanaman yang tumbuh di wilayah hidupnya, seperti gandum, milet, canary seed, biji sawi-sawian, lobak, nigerseed, dan berbagai biji rumput-rumputan lainnya. Burung ini memiliki paruh khas yang berfungsi sebagai pengupas sehingga yang dimakan hanya isi bijinya, sedangkan kulitnya dibuang.
Gold amadine termasuk jenis burung dengan naluri sosial tinggi, sehingga selalu ditemukan berkelompok, paling sedikit dalam satu keluarga terdiri dari dua ekor induk dan 4-6 ekor anak. Ketika mecari makan, mereka akan bergabung dalah sebuah kelompok besar yang jumlahnya mencapain ratusan ekor, mereka terbang dalam formasi yang solid untuk bersama-sama menemukan tempat pakan.
Setelah kenyang, kelompok besar gold amadine akan memisahkan diri dari menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 1-4 keluarga untuk beristirahat diranting-ranting pepohonan rendah. Saat beristirahat ini mereka akan saling merapatkan tubuh dan kadang-kadang terlihat saling beradu paruh.
Gold amadine memasuki matang kelamin saat berusia 10-12 bulan dan saat itu mereka akan saling mencari pasangan untuk kawin. Berbeda dengan kerabat dekatnya, seperti bondol yang membuat sarang, gold amadine tidak pernah membuat sarang. . Burung-burung ini mirip dengan gelatik yang mencari lubang-lubang dipohon untuk tempat bertelur. Betina gold amadine bertelut antara 4-9 butir dan mengeraminya sendiri selama 14 hari. Setelah anak-anaknya menetas, kedua induknya bergantian menyuapinya.
Anak gold amadine yang baru menetas tidak berbulu, buta dan sepenuhnya bergantung pada kedua induknya.Setelah berumur kira-kira sebulan, mereka akan belajar terbang mengikuti induknya mencari makan dan sebulan kemudian mereka sudah hidup mandiri. Ketika anak-anaknya mulai mandiri, kedua induknya sudah siap bertelur untuk periode produksi berikutnya. Karenanya gold amadine tergolong jenis burung yang periode produksinya cepat.
- KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI
Mengenal gold amadine bisa dengan melihat klasifikasi atau sistematika burung dalam kerajaan hewan. Dalam klasifikasi ini, gold amadine termasuk ordo Passeriformes.
Secara lengkap klasifikasi gold amadine sebagai berikut :
- Filum :
Chordata
- Anak filum :
Vertebrata
- Kelas :
Aves
- Ordo :
Passeriformes
- Keluarga :
Estrildidae
- Marga :
Chloebia
- Jenis :
Chloebia gouldiae
Mengenal gold amadine lebih dekat bisa melalui morfologi atau penampilannya, dari paruh sampai ujung ekor. Sama halnya dengan berbagai pipit lainnya, gold amadine memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil dengan panjangsekitar 12 cm. Ukuran ini agak lebih kecil dibandingkan dengan gelatik yang merupakan kerabat dekatnya. Paruh gold amadine sama seperti keluarga pipit lainnya, yakni berbentuk segitiga meruncing diujungnya dengan pangkal agak mengembung. Bentuk seperti ini merupakan paruh khas burung-burung pemakan biji-bijian. Kepalanya seolah merupakan bentuk terusan dari paruh sehingga tampak kompak dengan paruh tersebut. Matanya yang kecil berwarna hitam dengan iris putih sehingga terlihat kontras dengan bulu kepalanya.
Sayap gold amadine sebagaimana sayap burung-burung dari keluarga Estrildidae, memiliki rentang yang tak terlalu lebar karena bukan termasuk jenis burung yang jelajah terbang luas. Sepasang kakinya yang kecil pendek lebih berfungsi sebagai penopang tubuh saat hinggap di bulir rerumputan.
Ciri spesifik burung jantan sangat mudah dibedakan dari betinanya. Meskipun ukuran dan bentuk tubuhnya sama, warna bulu-bulu gold amadine jantan lebih cerah dibandingkan dengan betinanya. Bulu gold amadine jantan sangat cerah merupakan manifestasi dalam menarik perhatian betina saat musim kawin tiba. Bulu ekor jantan juga lebih panjang dan lancip, sedangkan bulu ekor betina pendek dan agak tumpul.Saat masih muda, warna-warna bulu gold amadine masih kusan dan makin jelas setelah memasuki usia dewasa.
Seperti dijalaskan di depan, gold amadine terdiri dari beberapa jenis dan antara satu dan lainnya sangat berbeda. perbedaan ini bukan pada ukuran tubuh, melainkan semata dari warna bulunya. Dari variasi warna bulu inilah gold amadine mendapatkan namanya. Variasi warna bulu godl amadine dari yang polos sampai campuran yang terdiri dari lebih dari enam warna.
Di habitat aslinya, jenis gold amadine dilihat dari variasi warna bulunya sangat terbatas, yakni hanya sekitar 10 jenis. Namun, setelah masuk dalam penangkaran atau melalui cempur tangan manusi (yang mengawin-silangkannya), saat ini jenisnya sudah mencapai sekitar 30. jenis-jenis ini akan semakin terus bertambah dengan kawin silang tersebut.
- NILAI EKONOMI GOLD AMADINE
Dari burung-burung liar yang mendaji hama di Eropa dan Australia, gold amadine telah menjadi salah satu jenis burung yang memiliki nulai ekonomi cukup tinggi. Sebagai burung berbulu canti, gold amadine kerap dipelihara penggemar di sangkar besar yang ditempatkan di beranda tumah atau taman untuk dinikmati keindahannya. Keindahan bulu-bulu ini pula yang mengangkat posisi gold amadine sebagai burung yang memiliki nilai ekonomi. Meskipun harga gold amadine belum mencapai jutaan rupiah per pasang, untuk ukuran burung keluarga estrildidae, harganya merupakan yang termahal. harga paling murah dari sepasang gold amadine pada tahun 2003 adalah Rp 200 ribu, sedangkan untuk jenis lainnya ada yang mencapai Rp 750 ribu per pasang.
Seperti halnya barang komoditas lainnya, harga gold amadine juga mengikuti hukum pasa. saat datang pertama ke indonesia harga paling murah adalah Rp 750 ribu per pasang. Namun, ketika sudah banyak peternak berhasil menangkarkannya sehingga tak perlu lagi impor, harganya sudah menyesuaikan seperti tertulis di atas.
Meskipun harga gold amadine tidak lagi semahal saat pertama datang, jika dilihat dari sisi usaha, penangkaran masih merupakan usaha yang sangat menguntungkan. Gold amadine juga mudah berkembang biak dengan kebutuhan pakan relatif sedikit dan murah. tingkat fisibilitas atau layak usahanya jauh di atas burung-burung hias yang sudah biasa diternakan di Indonesia, seperti parkit, glatik dan love bird.
USAHA PENANGKARAN GOLD AMADINE
Agribisnis, khususnya yang berkaitan dengan usaha penangkaran satwa kesayangnan termasuk jenis usaha yang kebal terhadap krisi ekonomi. Saat usaha-usaha lain, seberti properti, perbankan dan industri, gulung tikar akibat krisi ekonomi berkepanjangan, agribisnis tetap eksis. Bahkan, sering disebutkan, agribisnis, tentunya termasuk sektor peternakan, merupakan lokomotif penggerak roda perekonomian saat sektor lain terpuruk.
Agribisnis tetap bertahan saat krisi ekonomi karena umumnya usaha ini bermodal kecil dan tidak terlalu bergantung pada bahan impor. dan peternakan satwa hias justru berkembang pesat karena banya orang mebutuhkan binatang klangenan untuk pengusir stres. Dalam keadaan apa pun tampaknya satwa hias merupakan kebutuhan yang tak bisa dihindari, terutama bagi kalangan penggemarnya.
Aetna Aluminum (Feetodon) - Matte Steel Frame - Titanium
BalasHapusThis product omega titanium is manufactured by Aetna, which trekz titanium headphones is a titanium bolts brand of the Aetna Aluminum titanium hammers and Titanium-Arctic Steel Frame. Rating: 3 · 9 reviews · $48.50 · In ford edge titanium 2019 stock